Sunday, May 13, 2012

Goldy


Gambar: Getty Images

Di sebuah desa, terdapat seorang saudagar kaya yang kewalahan mengurus anak lelakinya yang sangat nakal karena istrinya telah meninggal. Karenanya, dia ingin mencari istri baru untuk merawat anaknya itu. Saudagar kaya ini pun menikahi seorang janda yang juga memiliki anak laki-laki sebaya dengan anaknya. Saudagar itu berpikir, anak lelaki janda ini tentu bisa menjadi saudara sekaligus teman bermain bagi anaknya yang tidak memiliki teman.

Anak janda itu bernama Goldy, sesuai dengan namanya, dia adalah anak berhati emas yang ramah dan baik kepada setiap orang sehingga memiliki banyak teman. Sedangkan anak saudagar kaya itu bernama Bogy. Bogy anak yang sangat nakal dan kasar sehingga tak ada anak lain yang mau bermain dengannya.

Setelah orang tua mereka menikah, Goldy yang baik hati mengajak Bogy untuk ikut bermain bersama teman-temannya. Bogy senang, namun karena sikapnya yang kasar dan nakal saat bermain, teman-teman Goldy tidak mau bermain dengan Bogy. Mereka justru mengajak Goldy bermain di tempat lain dan meninggalkan Bogi.

Karena iri terhadap Goldy yang memiliki banyak teman, Bogi pergi ke tempat tukang sihir di sebuah pasar malam. Dia meminta tukang sihir mengubah Goldy menjadi Troll agar tidak ada anak-anak yang berani bermain bersama dia, sehingga Goldy tidak memiliki teman dan teman-teman Goldy bisa menjadi teman-teman Bogi. Dengan bayaran, si tukang sihir pun melakukan perintah Bogi.

Esok hari, Goldy terbangun di tempat yang asing baginya. Dia terbangung di kubangan lumpur yang kotor di lembah sebuah bukit. Dalam keadaan bingung, Goldy mencari sungai untuk membersihkan dirinya. Dalam perjalanan mencari sungai, dia agak heran karena tanaman-tanaman di sekitarnya seperti menyusut. Setelah sampai di sebuah sungai, baru Goldy menyadari bahwa dirinya telah berubah menjadi troll yang mengerikan.

Goldy pun berjalan ke desa untuk mencari bantuan, namun tak seorang pun yang mau didekatinya. Mereka takut dan segera bersembunyi, bahkan ada yang melemparinya dengan batu dan obor agar Goldy pergi dari desa itu.

Setelah beberapa hari menyendiri di bukit di samping desa, Goldy merasa kesepian. Kebetulan, saat itu dia mendengar suara teman-temannya sedang asyik bermain di padang rumput. Mereka bermain bersama Bogi. Goldy pun mendatangi mereka karena ingin bergabung. Namun apa yang terjadi? Teman-temannya ketakutan dan bersembunyi, sedangkan Bogi melemparinya dengan batu agar pergi dari tempat bermain itu.

Dengan sedih, Goldy meninggalkan mereka dan kembali ke balik bukit. Dia duduk berkubang di lembah lumpur dan mencoba bermain sendiri. Dia memetik daun yang lebar dan menjadikannya perahu untuk dijalankan di atas kubangan lumpur itu. Goldy tidak sadar bahwa ada seorang gadis cilik yang sedari tadi mengamatinya, sampai gadis itu berdeham.

“Bolehkah aku naik ke atas perahu itu?” tanya gadis itu sopan.

“Tentu saja, kalau kau tidak takut denganku.” Jawab Goldy.

“Kenapa harus takut? Kamu tidak berniat jahat kepada anak-anak tadi kan? Kamu hanya ingin bermain bersama?” tanya gadis itu yang ternyata juga melihat kejadian Goldy mendekati teman-temannya di padang rumput.

“Ya, tapi mereka takut padaku. Sekarang aku tidak punya teman lagi.” Jawab Goldy sedih.

“Jangan bersedih, aku ingin bermain denganmu. Ayo naikkan aku ke perahumu.” Hibur si gadis kecil.

Goldy menuruti kemauan gadis kecil itu. Mereka bermain bersama dengan gembira hingga sore hari. Sebelum matahari terbenam, gadis itu berpamitan pulang.

“Jangan bersedih lagi ya Goldy, tenang saja, aku mau kok menjadi temanmu.” Bujuk si gadis kecil.

Goldy tersenyum mendengarnya. Dan saat itu keajaiban terjadi. Tubuh Goldy tiba-tiba mengecil dan dia kembali ke wujudnya semula, seorang anak laki-laki normal. Ternyata mantra si tukang sihir lenyap saat Goldy menemukan teman sejati, yang tetap mau menemani Goldy di saat teman-temannya yang lain pergi. Goldy pun pulang bersama si gadis kecil menuju desa. Mereka pun akhirnya menjadi sahabat baik.

***
Dongeng ini adalah karya asli Damar Wijayanti yang bisa digunakan atau disebarkan dengan mencantumkan nama penulis dan link blog ini. Terima kasih karena telah menghargai karya dan hak cipta penulis.

2 comments: