Tuesday, May 29, 2012

Kucing Hutan dan Ratu Hujan

Gambar: Getty Image

Di sebuah hutan hujan, pernah tinggal seekor kucing hutan. Seperti kucing-kucing lain, makhluk ini sangat tidak menyukai air, dan dia sangat geram karena hutan tempat tinggalnya selalu diguyur hujan setiap hari. Dia benci bulunya menjadi basah. Karena itu, dia memutuskan untuk belajar ilmu hitam untuk mengguna-gunai ratu hujan yang tinggal di tengah hutan agar dia tak bisa menurunkan hujan lagi.

Setelah menguasai ilmu hitam, si kucing hutan pergi menemui ratu hujan dan merapalkan guna-guna yang membuat ratu hujan tidur panjang dan tidak bisa dibangunkan. Satu-satunya cara untuk membangunkan ratu hujan adalah dengan membuatnya mencium bau kotoran si kucing hutan. Namun kotoran kucing hutan sangat susah ditemukan karena kucing hutan selalu mengubur kotorannya dengan aman agar sulit dicari.

Akibatnya, hutan hujan itu tidak pernah lagi diguyur hujan. Sungai-sungai di dalamnya kering. Tanah-tanah retak, dan tanaman-tanaman layu. Banyak hewan mati akibat kehausan. Seluruh isi hutan sedih. Hanya si kucing hutan, satu-satunya makhluk yang bahagia saat itu. Suatu ketika karena sudah tidak kuat hidup tanpa air, seluruh penduduk hutan berkumpul untuk rapat. Setiap makhluk harus mengerahkan tenaganya untuk mencari kotoran kucing yang selalu disembunyikan. Semua penduduk hutan kemudian berpencar namun setelah beberapa hari pencarian, tak ada satu pun yang berhasil. Bahkan anjing yang terkenal tajam penciumannya pun tak sanggup melacak kotoran si kucing hutan.

Namun si anjing hutan tidak menyerah. Meskipun sangat kehausan dan hampir pingsan, dia terus berjalan gontai. Ajing hutan bahkan tak sadar ke mana dia berjalan, dia tak sadar bahwa tanah yang dipijaknya telah berganti menjadi daerah berpasir. Di saat setengah sadar itulah, anjing hutan merasakan dia menginjak sesuatu yang lembek di dalam pasir yang kering. Dia mengeluarkan kakinya dan mengendus-endus, lalu dengan gembira dia menyadari itu adalah bau kotoran kucing. Dia pun segeran mencari sehelai daun yang lebar dan membawa kotoran itu ke tengah hutan.

Di sepanjang perjalanan dia bertemu dengan makhluk lain dan mengajak mereka untuk berkumpul untuk menyaksikan kebangkitan ratu hujan. Di tengah hutan, ratu hujan terbaring di atas meja batu yang kering. Di sekelilingnya penduduk hutan berharap dengan cemas. Anjing hutan segera mendekatkan bungkusan daun ke wajah ratu hujan dan membiarkan aromanya masuk ke hidung ratu hujan. Ajaib! Ratu hujan segera terbangun dan segar kembali. Dia pun siap bertugas kembali untuk membawa hujan ke dalam hutan.

Di cekungan sungai yang kering, kucing hutan yang tengah tertidur lelap ketika asik berjemur tak sadar bahwa guna-gunanya kepada ratu hujan telah dipatahkan. Tiba-tiba saja hujan turun di atasnya, dan kucing hutan itu kaget bukan main saat tiba-tiba hujan yang sangat deras mengguyurnya. Sungai itu tiba-tiba penuh dan arusnya yang sangat kuat menghanyutkan si kucing hutan yang jahat ke lautan, tempat dimana hanya ada air yang sangat dibencinya.

***
Dongeng ini adalah karya asli Damar Wijayanti yang bisa digunakan atau disebarkan dengan mencantumkan nama penulis dan link blog ini. Terimakasih karena telah menghargai karya dan hak cipta penulis.

Note: Maaf atas dongeng yang agak jorok. Ide tentang kotoran kucing datang dari partner kerja saya, Willy, saat saya bertanya-tanya tentang cara membangunkan ratu hujan. Bukannya ciuman pangeran, malah kotoran kucing hutan. -________- tapi jadinya nggak mainstream sih hehehehe. Thank you Wil!

No comments:

Post a Comment