Wednesday, May 30, 2012

Koloni Lebah Pemarah

Gambar: Getty Images

Di dalam sebuah hutan yang lebat, tinggal ratu lebah bersama koloninya. Meskipun ratu lebah adalah makhluk yang sabar, namun koloni lebah yang satu ini terkenal sangat pemarah dan suka menyakiti makhluk lain saat mereka marah. Saat sedang marah, koloni lebah ini menyengat makhluk lain tanpa kenal ampun. Bahkan lebah-lebah ini terlalu mudah marah sehingga seringkali kesalahan kecil seperti tidak sengaja menyenggol saja tidak bisa mereka maafkan. Namun, kejadian yang terparah terjadi pada seekor anak tupai yang malang. Begini ceritanya.

Suatu hari koloni lebah pergi ke padang bunga untuk mengambil sari bunga. Saat sarangnya kosong, seekor beruang madu mengambil madu dari sarang mereka dan menghabiskannya. Setelah kekenyangan, beruang itu segera pergi karena tak mau ketauan. Saat pulang ke sarang dan mengetahui madu mereka hilang, koloni lebah begitu marah dan mengamuk. Mereka mencari-cari si pencuri dan menemukan seekor anak tupai yang sedang tidur siang di atas dahan pohon di dekat sarang mereka. Koloni lebah pemarah itu pun tanpa bertanya-tanya langsung menyengat anak tupai malang itu tanpa ampun. Padahal anak tupai itu tidak tahu apa-apa, dia baru sampai di dahan itu untuk tidur siang saat beruang madu pergi meninggalkan pohon itu. Namun sayang, koloni lebah pemarah itu tidak mau bersabar mendengarkan penjelasan anak tupai yang malang itu, akhirnya karena terlalu kesakitan, anak tupai malang itu meninggal.

Setelah menyerang anak tupai, koloni lebah pemarah pulang ke sarangnya sambil mengucapkan kata-kata kasar karena emosi. Ratu lebah bertanya kepada mereka kenapa mereka begitu marah. Mereka pun menjawab bahwa mereka baru saja menyerang anak tupai yang mencuri madu mereka. Ratu lebah kaget. Seharian itu ratu lebah tetap tinggal di dalam sarang, jadi dia tahu bahwa pencuri sebenarnya adalah beruang madu. Karena itu dia sangat terkejut ketika mengetahui koloninya menyerang anak tupai yang tak berdosa. Karena tak mau kejadian seperti itu terulang lagi, ratu lebah pun menasihati koloninya untuk tidak mudah murah, dan harus sabar untuk mendengar penjelasan dan apa yang sebenarnya terjadi, bukannya langsung menyerang dengan penuh emosi, apalagi jika salah sasaran.

Namun dasar lebah pemarah, bukannya menurut mereka justru berteriak-teriak kepada ratu lebah karena merasa mereka disalahkan. Akhirnya ratu lebah yang sudah tak tahan lagi dengan teriakan mereka, meneriakkan sebuah kutukan yang pada akhirnya bisa mengubah kebiasaan lebah pemarah menjadi makhluk yang tidak mau gegabah menyerang makhluk lain kecuali saat mereka sangat terdesak.

"Diam kalian semua! Mulai saat ini dan seterusnya, setiap kalian menyengat makhluk lain, sengat kalian akan tertinggal di tubuh makhluk itu dan kalian akan meninggal karena tak memiliki sengat lagi!" Begitulah kutukan ratu lebah diteriakkan dengan lantang.

Mulai saat itu, lebah-lebah pemarah akhirnya harus belajar mengendalikan amarah mereka agar tidak mudah menyakiti makhluk lain dengan sengatnya, karena itu bisa membuat lebah sekarat dan akhirnya meninggal.

***
Dongeng ini adalah karya asli Damar Wijayanti yang bisa digunakan atau disebarkan dengan mencantumkan nama penulis dan link blog ini. Terimakasih karena telah menghargai karya dan hak cipta penulis.

Note: Satu dongeng lagi hasil brainstorm bersama Willy. Thank you Wil :)

No comments:

Post a Comment