Thursday, May 3, 2012
Oli dan Burung Hantu Pembawa Mimpi
#31HariMenulis - Day 3 - 3 Mei 2012
Gambar: Getty Images
Oli adalah gadis kecil yang sangat suka makanan manis. Dia penggemar permen, kue coklat, pudding, dan selai. Sebenarnya orang tua Oli tidak keberatan memberikan semua makanan tersebut, tapi mereka khawatir Oli akan sakit gigi karena Oli sangat susah diajak menyikat gigi sebelum tidur. Berbagai cara dilakukan orang tuanya untuk membiasakan Oli menyikat gigi setiap malam, mulai dari memberi hadiah hingga menjelaskan bahwa giginya akan sakit jika tidak dibersihkan. Tapi, tetap saja Oli tidak mau menyikat gigi sebelum tidur.
Suatu hari gigi Oli terasa ngilu setiap malam karena berlubang. Dia selalu terbangun berkali-kali di malam hari dan sulit untuk tertidur lagi. Oli menangis setiap malam karena kesakitan, tapi dia tetap tidak mau menyikat gigi sebelum tidur.
Karena sudah berhari-hari sakit gigi, orang tua Oli mengajak Oli pergi ke pondok milik Peri Gigi. Di sana, setelah gigi berlubangnya diambil oleh Peri Gigi (namun tidak mendapat imbalan koin emas karena giginya tidak lepas sendiri) Oli dinasihati untuk menyikat gigi sebelum tidur agar giginya yang lain tidak berlubang.
“Oli, apa kau tau bahwa Peri Gigi mempunyai teman seekor burung hantu yang baik?” Tanya Peri Gigi.
Oli menggeleng.
“Tuan Burung Hantu selalu membantu Peri Gigi membahagiakan anak-anak yang rajin menyikat gigi sebelum tidur.” Jelas Peri Gigi.
“Apa dia memberikan permen kepada anak-anak di bawah bantalnya?” Tanya Oli.
“Lebih dari itu Oli, dia akan mengajakmu berjalan-jalan ke dunia mimpi!” jawab Peri Gigi. “Syaratnya, kamu harus rajin menyikat gigi sebelum tidur, agar gigimu tidak berlubang, jadi gigimu tidak akan sakit di malam hari. Kamu bisa tertidur lelap dan berjalan-jalan dengan Tuan Burung Hantu.”
Pulang dari pondok Peri Gigi, Oli menemui teman-temannya dan bertanya “Pernahkah kau berjalan-jalan di dunia mimpi bersama Tuan Burung Hantu?”
Empat orang sahabatnya mengangguk dan dengan ramai bersahut-sahutan menceritakan pengalaman serunya tidur lelap dan berjalan-jalan di dunia mimpi. Mendengar cerita teman-temannya Oli merasa sangat ingin berjalan-jalan di dunia mimpi.
Setelah makan malam, Oli segera berlari meninggalkan meja makan. Dia menyikat gigi dengan teliti dan memastikan tidak ada sisa makanan yang tertinggal. Lalu, dia buru-buru berbaring di tempat tidur dan bersiap untuk tidur nyenyak dan berjalan-jalan di dunia mimpi.
Tak lama setelah dia terlelap, dia merasa ada hembusan angin di wajahnya. Saat dia membuka mata, ternyata dia telah berada di dalam keranjang besar berbentuk bunga. Keranjang itu empuk dan sangat nyaman. Dia mendongak dan melihat burung hantu besar menggigit pegangan keranjang itu, membawanya terbang tinggi.
Oli melihat ke bawah, dia melihat lelehan coklat yang meliuk-liuk seperti sungai. Di sampingnya tumbuh pohon-pohon yang berbuah permen warna warni. Peri-peri cantik terbang kesana kemari sambil menenteng bejana berisi madu dan selai. Oli girang bukan main, ini mimpi yang sangat indah baginya. Oli memohon kepada Tuan Burung Hantu untuk menurunkannya dan membiarkannya bermain di taman manis ini.
“Baiklah Nona Manis, waktumu delapan jam. Saat waktunya bangun nanti, aku akan menjemputmu.” Kata Tuan Burung Hantu.
Oli pun bermain-main sepuasnya di taman itu dan sebelum waktu bermainnya habis, dia berjanji kepada peri-peri di sana untuk datang lagi besok malam. Tuan Burung Hantu mengantar Oli pulang. Di perjalanan, dia tertidur di keranjang yang empuk, dan tiba-tiba sudah berada di tempat tidurnya saat mamanya membangunkan.
“Tadi mimpi yang hebat! Ingatkan aku untuk menyikat gigi lagi nanti malam Ma. Oh, dan malam-malam lain.” Pinta Oli kepada mamanya.
Mamanya tersenyum senang, sekarang Oli mau rajin menyikat gigi sebelum tidur. Giginya tidak akan berlubang, jadi Oli bisa tidur nyenyak setiap malam dan bermimpi indah.
***
Dongeng ini adalah karya asli Damar Wijayanti yang bisa digunakan atau disebarkan dengan mencantumkan nama penulis dan link blog ini. Terima kasih karena telah menghargai karya dan hak cipta penulis.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment