Gambar: Getty Images
Rubby adalah anak kelinci yang senang berjalan-jalan di sekitar hutan. Suatu sore yang cerah, dia mengajak adiknya untuk bermain dan berjalan-jalan bersama. Namun, si adik yang pemalas menolaknya. Adik Rubby memang hanya suka makan dan tidur di kamarnya, sebuah rongga di dalam tanah yang nyaman.
Rubby pun akhirnya berjalan-jalan sendirian. Dia melompat-lompat dengan senang dan bermandi cahaya matahari sore yang hangat, lebih hangat dari kamarnya di dalam rongga tanah yang nyaman. Ia terus melompat-lompat sampai kakinya menginjak sesuatu yang hampir membuatnya tergelincir. Dia mengamati benda yang ia injak itu, ternyata itu adalah sebuah wortel yang sangat langka ditemukan di padang tempat dia tinggal. Wortel ini pasti berasal dari padang rumput di seberang sungai. Petani yang lewat pasti tak sengaja menjatuhkan satu buah wortel ini. Rubby pun sangat senang dan segera membawa wortel itu pulang untuk dibagi dengan adiknya. Adiknya pasti akan sangat senang.
Sampai di rumah, adik Rubby yang tidur bermalas-malasan segera meloncat girang saat melihat kakaknya membawa sebuah wortel yang segar dan besar. Air liur keluar dari mulutnya, ia ingin segera memakan wortel itu. Perutnya pun keroncongan.
Rubby tersenyum melihat kelakuan adiknya. Melihat adiknya yang tak sabar, dia pun meletakkan wortel itu di meja dan berniat mencari alat untuk membaginya menjadi dua sama rata. Namun betapa kagetnya Rubby waktu melihat adiknya segera menyambar wortel itu dan menikmatinya sendirian. Rubby pun marah dan mencoba menarik pangkal worter, sedangkan ujung wortel telah berada di mulut adiknya. Tak mau kalah, adiknya juga menarik ujung wortel dengan sekuat tenaga. Dan karena tubuh adiknya yang besar karena banyak makan, Rubby kalah. Wortel itu patah, dan Rubby hanya mendapatkan sepotong kecil pangkal wortel.
Rubby yang sedih pergi ke kamarnya dengan sepotong kecil pangkal wortel miliknya. Karena takut adiknya akan mengambilnya lagi, Rubby pun menyembunyikan wortel itu dengan cara menguburnya di dalam kamarnya. Rubby tidak langsung memakannya karena ia kehilangan nafsu makan karena kejadian tadi.
Hari-hari berlalu, Rubby lupa akan pangkal wortel yang ia sembunyikan karena beberapa hari itu, orang tuanya yang pulang berkelana membawa banyak makanan. Dan tanpa disadari Rubby, pangkal wortel yang ia kubur itu lama kelamaan mengeluarkan tunas. Tunas itu makin lama tumbuh semakin besar bahkan merusak kamar Rubby. Rubby yang ketakutan melaporkan hal ini kepada orang tuanya.
Orang tua Rubby bertanya, apa yang ia simpan di bawah tanah kamarnya. Rubby yang akhirnya ingat, mengatakan bahwa ia pernah menyimpan pangkal wortel di sana. Orang tuanya pun manggut-manggut dan justru bergembira.
"Pangkal wortel bisa tumbuh menjadi tanaman wortel jika dikubur di dalam tanah, Rubby. Kau tak perlu khawatir. Justru ini hal yang menggembirakan, kita bisa memiliki kebun wortel sendiri, jadi ayah dan ibu tak perlu berkelana ke padang di seberang sungai untuk mencari makanan." jelas ibunya.
"Dan jangan khawatir tentang kamarmu, ayah akan menggali kamar baru yang sama nyamannya untukmu." kata ayah Rubby.
Rubby pun tersenyum senang. Dia berniat membantu ayah dan ibunya untuk mengembangkan satu tanaman wortel itu menjadi banyak hingga mereka memiliki kebun wortel sendiri. Dengan memiliki banyak wortel di kebun mereka sendiri, Rubby tak perlu berebut makanan dengan adiknya. Justru, dia bisa memberikan banyak wortel untuk adiknya tersayang.
***
Dongeng ini adalah karya asli Damar Wijayanti yang bisa digunakan atau disebarkan dengan mencantumkan nama penulis dan link blog ini. Terimakasih karena telah menghargai karya dan hak cipta penulis.
No comments:
Post a Comment